Kelam
Cho :
Kau menghilang, ku kecundang
Di kala awan cerah menjadi kelam
Aku lemas tanpa nafas, ku tenggelam
Verse :
Mana janji, mana pergi, mana 'kami'
Mana ahli, manakah lagi?
Kata sini, kata ini, kata kini
Kata tapi apakah lagi?
Bila senang baru datang
Tak di undang, tak di tunggang
Ku kecundang, kau menghilang
Bangkit dari sakit terus berjuang
Lawan kawan sawan yang menawan
Dalam tawan ku tertawan
Di tahunan kemalangan banyak kali
Hampir mati tapi hidup lagi, oh sedihkan
Ku disalah, ku dijajah, ku gelisah
Aku rebah, aku resah
Tapi tiada yang mendampingi di atas dan bawah
Benar sungguh katanya, besar sungguh kacanya
Indah tapi mudah pecah, mempergunakannya
Hanya buatan biasa, bukan dari mutiara
Murah tapi berjasa, mahal juga yang juara
Mungkin aku hidup cuma sebagai teladan
Menjadi 'bahan' contoh di dunia pinjaman
Tetap aku terus bergulat demi cinta pada seni
Orang cakapku tak sehat, aku "gila kejar mimpi"
Pre-cho :
Mereka hilang tidak aku menyangka
Mereka bilang kan tetap selalu ada
Di kala awan cerah menjadi kelam
Aku lemas tanpa nafas, ku tenggelam
Cho :
Kau menghilang
Ku kecundang
Di kala awan cerah menjadi kelam
Aku lemas tanpa nafas, ku tenggelam
Verse 2 :
Satu puluh kali buat baik
Belum dapat lawan satu kali buat jahat
Sangat jahat aku bejat dalam gawat
Kena khianat, aku penat
Ku di abai dalam rindu
Suara menggilai di bawah bayu
Usah cari mana pergi aku
Bilaku jelma tiada perlu
Biasa jadi bila hadir, tak dihargai
Ku sendiri dan menyepi, tak dirindui
Yang berlari pun mencari mana erti hidup ini
Apa erti hidup jika mungkir janji tanpa bunyi
Mungkin aku hidup cuma sebagai teladan
Menjadi 'bahan' contoh di dunia pinjaman
Aku cuma berjuang di jalan autentik
Menghasilkan cerita yang ceriteranya bombastik
Pre-cho :
Mereka hilang tidak aku menyangka
Mereka bilang kan tetap selalu ada
Di kala awan cerah menjadi kelam
Aku lemas tanpa nafas, ku tenggelam
Cho :
Kau menghilang
Ku kecundang
Di kala awan cerah menjadi kelam
Aku lemas tanpa nafas, ku tenggelam